Kode Iklan DFP UTS STRUKTUR DATA | Data Structures
Kode Iklan 400x460
Kode iklan In feed above/responsive

UTS STRUKTUR DATA

Kode Iklan 336x280
Kode Iklan In Artikel
HPK taruh disini



1.   proses konversi bilangan 8182(10) kedalam bentuk bilangan Biner, Heksadesimal, dan Oktal.       
      1.        Bilangan biner
       konversi bilangan biner adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 2 dan menyimpan sisa bagi per setiap pembagian terus hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal.

       Proses konversi bilangan 8182(10) kedalam bentuk bilangan Biner
Pembagi
Hasil bagi
Sisa bagi
2
8182
0
2
4091
1
2
1022
0
2
511
1
2
255
1
2
127
1
2
63
1
2
31
1
2
15
1
2
7
1
2
3
1
2
1
1

       Hasil konversi bilangan biner dari 8182(10) adalah 111111111010       


       2.        Bilangan octal
       Konversi bilangan octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 8 dan menyimpan sisa bagi per setiap pembagian terus hingga hasil baginya < 8. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal.

       Proses konversi bilangan 8182(10) kedalam bentuk bilangan octal
Pembagi
Hasil bagi
Sisa bagi
8
8182
6
8
1022
6
8
127
7
8
15
7
8
1
1

       Hasil konversi bilangan octal dari 8182(10) adalah 17766

       3.        Bilangan Heksadesimal
       konversi bilangan octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 16 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 16. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal.  Apabila sisa bagi diatas 9 maka angkanya diubah, untuk nilai 10 angkanya A, nilai 11 angkanya B, nilai 12 angkanya C, nilai 13 angkanya D, nilai 14 angkanya E, nilai 15 angkanya F.

       Proses konversi bilangan 8182(10) kedalam bentuk bilangan heksadesimal
Pembagi
Hasil bagi
Sisa bagi
16
8182
6
16
511
15 (F)
16
31
15 (F)
16
1
1

       Hasil konversi bilangan heksadesimal dari 8182(10) adalah 1FF6


2.    Dalam ilmu komputer, istilah "Integer" digunakan untuk merujuk kepada tipe data apapun yang merepresentasikan bilangan bulat, atau beberapa bagian dari bilangan bulat. Disebut juga sebagai Integral Data Type.
       Nilai sebuah data dari sebuah tipe data integer adalah nilai bilangan bulat tersebut dalam matematika. Representasi data ini merupakan cara bagaimana nilainya disimpan di dalam memori komputer. Tipe data integral terbagi menjadi dua buah kategori, baik itu bertanda (signed) ataupun tidak bertanda (unsigned). Bilangan bulat bertanda mampu merepresentasikan nilai bilangan bulat negatif, sementara bilangan bulat tak bertanda hanya mampu merepresentasikan bilangan bulat positif.
       Representasi integer positif di dalam komputer sebenarnya adalah untaian bit, dengan menggunakan sistem bilangan biner. Urutan dari bit-bit tersebut pun bervariasi, bisa berupa Little Endian ataupun Big Endian. Selain ukuran, lebar atau ketelitian (presisi) bilangan bulat juga bervariasi, tergantung jumlah bit yang direpresentasikanya. Bilangan bulat yang memiliki n bit dapat mengodekan 2n. Jika tipe bilangan bulat tersebut adalah bilangan bulat tak bertanda, maka jangkauannya adalah dari 0 hingga 2n-1.
       Ada beberapa tipe data lain yang dapat menampung bilangan bulat, di antaranya:
1.         Char. Sebenarnya tipe data ini digunakan untuk menyimpan karakter dalam kode ASCII, tapi dapat juga digunakan untuk menyimpan integer dari 0 sampai 255
2.         Short int, ukuran 2 byte, jangkauan -32,768 sampai 32,767
3.         long int, ukuran 4 byte, jangkauan -2,147,483,648 hingga 2,147,483,647
       Tipe-tipe data di atas dapat menyimpan integer negatif dan positif. Untuk menyimpan bilangan positif dan nol saja, dapat digunakan kata kunci unsigned sebelum tipe data.
       Sebagai contoh:
1.         unsigned short int, ukuran 2 byte, jangkauan 0 sampai 65,535
2.         unsigned long int, ukuran 4 byte, jangkauan 0 sampai 4,294,967,295

3.        Proses untuk mendapatkan hasil dari angka desimal 127(10) AND 240(10)
1.         102                101                100      
                   1                    2                 7
             N= 1x102             2x101             7x100
      Nilai angka desimalnya adalah 100 + 20 + 70 = 190

2.         102                101                100      
                   2                    4                 0
             N= 2x102             4x101             0x100
      Nilai angka desimalnya adalah 200 + 40 + 0 = 240

4.        Selection Sort
       Selection sort adalah metode sorting dimana elemen di perbandingkan satu-persatu sampai pada elemen terakhir dan disusun berdasarkan ketentuan-ketentuan berlaku (terbesar atau terkecil).
       Ilutrasi konsep dari selection sort ini adalah sebagai berikut :
b.jpg
 


        Prinsip kerja selection short:
        1.        Pengecekan dimulai data ke-1 sampai dengan ke-n.
        2.        Tentukan bilangan dengan indeks terkecil dari bilangan tersebut.
        3.        Tukar bilangan dengan indeks terkecil tersebut dengan bilangan pertama (I=1) dari data   bilangan tersebut.
        4.        Lakukan langkah 2 dan 3 untuk bilangan berikutnya (I=I+1) sampai didapatkan urutan yang optimal.



Kode Iklan 300x250
close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==
Kode Iklan DFP2
Kode Iklan DFP2