HPK taruh disini
1. proses konversi bilangan 8182(10) kedalam bentuk
bilangan Biner, Heksadesimal, dan Oktal.
1.
Bilangan biner
konversi bilangan biner adalah dengan membagi bilangan desimal
dengan 2 dan menyimpan sisa bagi per setiap pembagian terus hingga hasil
baginya < 2. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir
hingga paling awal.
Proses konversi bilangan 8182(10) kedalam
bentuk bilangan Biner
Pembagi
|
Hasil bagi
|
Sisa bagi
|
2
|
8182
|
0
|
2
|
4091
|
1
|
2
|
1022
|
0
|
2
|
511
|
1
|
2
|
255
|
1
|
2
|
127
|
1
|
2
|
63
|
1
|
2
|
31
|
1
|
2
|
15
|
1
|
2
|
7
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
1
|
1
|
Hasil konversi bilangan biner dari 8182(10) adalah
111111111010
2.
Bilangan octal
Konversi bilangan octal adalah dengan membagi bilangan desimal
dengan 8 dan menyimpan sisa bagi per setiap pembagian terus hingga hasil
baginya < 8. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir
hingga paling awal.
Proses konversi bilangan 8182(10) kedalam
bentuk bilangan octal
Pembagi
|
Hasil bagi
|
Sisa bagi
|
8
|
8182
|
6
|
8
|
1022
|
6
|
8
|
127
|
7
|
8
|
15
|
7
|
8
|
1
|
1
|
Hasil konversi bilangan octal dari 8182(10) adalah 17766
3.
Bilangan Heksadesimal
konversi bilangan octal adalah dengan membagi bilangan desimal
dengan 16 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil
baginya < 16. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir
hingga paling awal. Apabila sisa bagi
diatas 9 maka angkanya diubah, untuk nilai 10 angkanya A, nilai 11 angkanya B,
nilai 12 angkanya C, nilai 13 angkanya D, nilai 14 angkanya E, nilai 15
angkanya F.
Proses konversi bilangan 8182(10) kedalam
bentuk bilangan heksadesimal
Pembagi
|
Hasil bagi
|
Sisa bagi
|
16
|
8182
|
6
|
16
|
511
|
15
(F)
|
16
|
31
|
15
(F)
|
16
|
1
|
1
|
Hasil konversi bilangan heksadesimal dari 8182(10) adalah 1FF6
2. Dalam ilmu komputer, istilah
"Integer" digunakan untuk merujuk kepada tipe data apapun yang
merepresentasikan bilangan bulat, atau beberapa bagian dari bilangan bulat.
Disebut juga sebagai Integral Data Type.
Nilai sebuah data dari sebuah tipe data integer adalah nilai
bilangan bulat tersebut dalam matematika. Representasi data ini merupakan cara
bagaimana nilainya disimpan di dalam memori komputer. Tipe data integral
terbagi menjadi dua buah kategori, baik itu bertanda (signed) ataupun tidak
bertanda (unsigned). Bilangan bulat bertanda mampu merepresentasikan nilai
bilangan bulat negatif, sementara bilangan bulat tak bertanda hanya mampu
merepresentasikan bilangan bulat positif.
Representasi integer positif di dalam komputer sebenarnya
adalah untaian bit, dengan menggunakan sistem bilangan biner. Urutan dari
bit-bit tersebut pun bervariasi, bisa berupa Little Endian ataupun Big Endian.
Selain ukuran, lebar atau ketelitian (presisi) bilangan bulat juga bervariasi,
tergantung jumlah bit yang direpresentasikanya. Bilangan bulat yang memiliki n
bit dapat mengodekan 2n. Jika tipe bilangan bulat tersebut adalah bilangan
bulat tak bertanda, maka jangkauannya adalah dari 0 hingga 2n-1.
Ada beberapa tipe data lain yang dapat menampung bilangan
bulat, di antaranya:
1.
Char. Sebenarnya tipe data ini digunakan
untuk menyimpan karakter dalam kode ASCII, tapi dapat juga digunakan untuk
menyimpan integer dari 0 sampai 255
2.
Short int, ukuran 2 byte, jangkauan
-32,768 sampai 32,767
3.
long int, ukuran 4 byte, jangkauan
-2,147,483,648 hingga 2,147,483,647
Tipe-tipe data di atas dapat menyimpan
integer negatif dan positif. Untuk menyimpan bilangan positif dan nol saja,
dapat digunakan kata kunci unsigned sebelum tipe data.
Sebagai contoh:
1.
unsigned short int, ukuran 2 byte,
jangkauan 0 sampai 65,535
2.
unsigned long int, ukuran 4 byte,
jangkauan 0 sampai 4,294,967,295
3.
Proses untuk
mendapatkan hasil dari angka desimal 127(10) AND 240(10)
1. 102
101 100
1 2 7
N= 1x102 2x101 7x100
Nilai angka desimalnya adalah 100 + 20 +
70 = 190
2. 102
101 100
2 4 0
N= 2x102 4x101 0x100
Nilai angka desimalnya adalah 200 + 40 +
0 = 240
4.
Selection Sort
Selection
sort adalah metode sorting dimana elemen di perbandingkan satu-persatu sampai
pada elemen terakhir dan disusun berdasarkan ketentuan-ketentuan berlaku
(terbesar atau terkecil).
Ilutrasi konsep
dari selection sort ini adalah sebagai berikut :
Prinsip
kerja selection short:
1.
Pengecekan dimulai data ke-1 sampai
dengan ke-n.
2.
Tentukan bilangan dengan indeks
terkecil dari bilangan tersebut.
3.
Tukar bilangan dengan indeks
terkecil tersebut dengan bilangan pertama (I=1) dari data bilangan tersebut.
4.
Lakukan langkah 2 dan 3 untuk
bilangan berikutnya (I=I+1) sampai didapatkan urutan yang optimal.