Kode Iklan DFP | Data Structures
Kode Iklan 400x460
Kode iklan In feed above/responsive
Kode Iklan 336x280
Kode Iklan In Artikel
HPK taruh disini
Pembahasan
1
# Pertama, konversi bilangan decimal 8119 (10) ke bilangan biner, yaitu :
8119 (10)
a.       Urutkan bilangan berkelipatan 2 atau biner dari 2 pangkat 0 atau 1
212
211
210
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
8192
4096
1024
512
256
128
64
32
16
8
4
2
1
b.      Pilih angka yang mendekati 8119
212
211
210
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
8192
4096
1024
512
256
128
64
32
16
8
4
2
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1

Maka, konversi 8119 (10) ke bilangan biner = 1000001010010
# Kedua, konversi bilangan ke Heksadesimal
Tabel konversi bilangan
Desimal
Biner
Oktal
Hexadesimal
0
0
0
0
1
1
1
1
2
10
2
2
3
11
3
3
4
100
4
4
5
101
5
5
6
110
6
6
7
111
7
7
8
1000
10
8
9
1001
11
9
10
1010
12
A
11
1011
13
B
12
1100
14
C
13
1101
15
D
14
1110
16
E
15
1111
17
F

Caranya, bilangan biner yang sudah didapat dibagi 4.
212
211
210
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
8192
4096
1024
512
256
128
64
32
16
8
4
2
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
f
b
7

Maka, konversi bilangan ke Heksadesimal = 1052
# Ketiga, konversi bilangan ke Oktal
Caranya, bilangan biner yang sudah didapat dibagi 3.
212
211
210
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
8192
4096
1024
512
256
128
64
32
16
8
4
2
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
7
6
6
7

            Maka, konversi bilangan ke Oktal = 10122

2. Dalam ilmu komputer, istilah “Integer” digunakan untuk merujuk kepada tipe data apapun yang merepresentasikan bilangan bulat, atau beberapa bagian dari bilangan bulat. Disebut juga sebagai Integral Data Type (tipe Data Integer)
Nilai dan Representasinya
Nilai sebuah data dari sebuah tipe data integer adalah nilai bilangan bulat seperti dalam matematika. Representasi data ini merupakan cara bagaimana nilainya disimpan di dalam memori komputer. Tipe data integer terbagi menjadi dua buah kategori, baik itu bertanda (signed) ataupun tidak bertanda (unsigned). Bilangan bulat bertanda mampu merepresentasikan nilai bilangan bulat negatif, sementara bilangan bulat tak bertanda hanya mampu merepresentasikan bilangan bulat positif.
Representasi integer positif di dalam komputer sebenarnya adalah untaian bit. dengan menggunakan sistem bilangan biner. Urutan dari bit-bit tersebut pun bervariasi, bisa berupa Little Endian ataupun Big Endian. Selain ukuran, lebar atau ketelitian (presisi) bilangan bulat juga bervariasi, tergantung jumlah bit yang direpresentasikannya. Bilangan bulat yang memiliki n bit dapat mengodekan 2n. Jika tipe data integer tersebut adalah bilangan bulat tak bertanda, maka jangkauannya adalah dari 0 hingga 2n-1.
Kesimpulan
  • Meskipun secara matematis, dalam sistem bilangan biner bisa digunakan tanda minus, di dalam komputer hanya ada bilangan 0 & 1 untuk mempresentasikan semua angka
  • Contoh bilangan biner matematis :
         –  1101.0101 = -13.3125
Bentuk seperti ini tidak membawa manfaat bagi komputer, justru menyulitkan. Oleh karena itu tidak dipakai.
Representasi integer dapat di bagi menjadi 2 yaitu :
Representasi Integer Positif
Seandainya semua integer positif, konversi ke biner biasa, tinggal disesuaikan dengan panjang bit register yang tersedia. Misalkan data akan disimpan dalam reg. 8-bit :
00000000 = 0
00000001 = 1
00101001 = 41
10000000 = 128
11111111 = 255
Representasi Integer Negatif (1)
  • Mulai timbul masalah saat akan menyimpan bilangan negatif
  • Komputer tidak mengenal tanda minus
Sign-Magnitude Representation
  • Bit paling kiri menunjukkan magnitude integer (positif atau negatif) à sign bit
  • +18 = 00010010
– 18  = 10010010
  • Kekurangan : ada 2 buah angka nol : nol positif (00000000) dan negatif (10000000)
Representasi Integer Negatif (2)
Two’s complement representation
  • Ini yang digunakan komputer sekarang
  • Satu bit paling kiri dijadikan bernilai negatif, kemudian dijumlahkan dengan bit sisanya.
  • Misal 8bit:  -128  64  32  16  8  4  2  1

3. Terdapat empat operasi logika yang dapat digunakan untuk memodifikasi pola bit yaitu complementing, setting, unsetting, dan flipping. Buat penjelasan proses untuk mendapatkan hasil dari angka desimal berikut ini:
170(10) NAND 129(10)

Penjelasan proses untuk mendapatkan hasil dari angka desimal 185(10) NAND 144(10
     
A.    102                 101                 100
         1              7              0
N:  1 x 10     7 x 10     0 x 102
Nilai angka desimal nya adalah 100 + 70 + 0 = 170


B.    102                  101                 100
        1               2              9
N:  1 x 10     2 x 10     9 x 102
Nilai angka desimal nya adalah 100 + 20 + 90 = 210

44.  ALGORITMA MENGURUTKAN ANGKA DENGAN METODE INSERTION SORT

Insertion Sort (Metode Penyisipan)


§  Insertion Sort merupakan algoritma yang efisien untuk mengurutkan angka yang mempunyai jumlah elemen sedikit. Dimana:- Input : deretan angka sejumlah n buah
- Output : permutasi (pengurutan) sejumlah n angka dari input yang sudah terurut secara ascending maupun descending 
§  Metode penyisipan (Insertion sort) bertujuan untuk menjadikan bagian sisi kiri array terurutkan sampai dengan seluruh array berhasil diurutkan.
§  Metode ini mengurutkan bilangan-bilangan yang telah dibaca; dan berikutnya secara
berulang akan menyisipkan bilangan-bilangan dalam array yang belum terbaca ke sisi kiri array yang telah terurut. 
§  Insertion Sort bekerja seperti banyak orang yang sedang mengurutkan kartu di tangan. Dimulai dengan tangan kiri yang kosong dan kartunya tertumpuk di meja. Selanjutnya kita ambil satu persatu kartu di meja dan diletakkan di tangan kiri dengan posisi yang benar (terurut). Untuk menemukan posisi yang banar, maka kita harus membandingkan satu persatu kartu yang ada (di tangan kiri) secara berurutan.



Contoh Insertion Sort :

§  Bagian biru/abu-abu (dua bilangan pertama) sekarang dalam keadaan terurut secara relatif.


Berikutnya, kita perlu menyisipkan bilangan ketiga (4) ke dalam bagian biru/abu-abu sehingga
setelah penyisipan tersebut, bagian biru/abu-abu tetap dalam keadaan terurut secara relatif;
 
CARANYA :
pertama : Ambil bilangan ketiga (4).



§  Kedua : Geser bilangan kedua (10) shg ada ruang untuk disisipi.


§  Ketiga : Sisipkan bilangan 4 ke posisi yang tepat

§  Sekarang, tiga bilangan pertama sudah terurut secara relatif dan kita sisipkan bilangan keempat kepada tiga bilangan pertama tsb.  Setelah penyisipan, empat bilangan pertama haruslah dalam keadaan terurut secara relatif.

§   Ulangi proses tsb sampai bilangan terakhir disisipkan



§   Proses Sorting Selesai


Kode Iklan 300x250
close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==
Kode Iklan DFP2
Kode Iklan DFP2