HPK taruh disini
Pembahasan
1
# Pertama, konversi bilangan decimal 8119 (10) ke bilangan
biner, yaitu :
8119 (10)
a. Urutkan bilangan berkelipatan 2 atau biner dari 2 pangkat 0 atau 1
212
|
211
|
210
|
29
|
28
|
27
|
26
|
25
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
8192
|
4096
|
1024
|
512
|
256
|
128
|
64
|
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
b. Pilih angka yang
mendekati 8119
212
|
211
|
210
|
29
|
28
|
27
|
26
|
25
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
8192
|
4096
|
1024
|
512
|
256
|
128
|
64
|
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
Maka, konversi 8119 (10) ke bilangan biner = 1000001010010
# Kedua, konversi bilangan ke
Heksadesimal
Tabel konversi bilangan
Desimal
|
Biner
|
Oktal
|
Hexadesimal
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
2
|
10
|
2
|
2
|
3
|
11
|
3
|
3
|
4
|
100
|
4
|
4
|
5
|
101
|
5
|
5
|
6
|
110
|
6
|
6
|
7
|
111
|
7
|
7
|
8
|
1000
|
10
|
8
|
9
|
1001
|
11
|
9
|
10
|
1010
|
12
|
A
|
11
|
1011
|
13
|
B
|
12
|
1100
|
14
|
C
|
13
|
1101
|
15
|
D
|
14
|
1110
|
16
|
E
|
15
|
1111
|
17
|
F
|
Caranya, bilangan biner yang sudah
didapat dibagi 4.
212
|
211
|
210
|
29
|
28
|
27
|
26
|
25
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
8192
|
4096
|
1024
|
512
|
256
|
128
|
64
|
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
f
|
b
|
7
|
Maka, konversi bilangan ke Heksadesimal
= 1052
# Ketiga, konversi bilangan ke Oktal
Caranya, bilangan biner yang sudah didapat dibagi 3.
212
|
211
|
210
|
29
|
28
|
27
|
26
|
25
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
8192
|
4096
|
1024
|
512
|
256
|
128
|
64
|
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
7
|
6
|
6
|
7
|
Maka,
konversi bilangan ke Oktal = 10122
2. Dalam
ilmu komputer, istilah “Integer” digunakan untuk merujuk kepada tipe data
apapun yang merepresentasikan bilangan bulat, atau beberapa bagian dari
bilangan bulat. Disebut juga sebagai Integral Data Type (tipe Data Integer)
Nilai
dan Representasinya
Nilai sebuah
data dari sebuah tipe data integer adalah nilai bilangan bulat seperti dalam
matematika. Representasi data ini merupakan cara bagaimana nilainya
disimpan di dalam memori komputer. Tipe data integer terbagi menjadi dua
buah kategori, baik itu bertanda (signed) ataupun tidak bertanda (unsigned). Bilangan bulat bertanda mampu merepresentasikan nilai bilangan bulat
negatif, sementara bilangan bulat tak bertanda hanya mampu merepresentasikan
bilangan bulat positif.
Representasi integer
positif di dalam komputer sebenarnya adalah untaian bit. dengan
menggunakan sistem bilangan biner. Urutan dari bit-bit tersebut pun bervariasi,
bisa berupa Little Endian ataupun Big Endian. Selain ukuran, lebar
atau ketelitian (presisi) bilangan bulat juga bervariasi, tergantung jumlah bit
yang direpresentasikannya. Bilangan bulat yang memiliki n bit dapat mengodekan 2n. Jika tipe data
integer tersebut adalah bilangan bulat tak bertanda, maka jangkauannya adalah
dari 0 hingga 2n-1.
Kesimpulan
- Meskipun
secara matematis, dalam sistem bilangan biner bisa digunakan tanda minus,
di dalam komputer hanya ada bilangan 0 & 1 untuk mempresentasikan
semua angka
- Contoh
bilangan biner matematis :
–
1101.0101 = -13.3125
Bentuk seperti ini tidak membawa manfaat
bagi komputer, justru menyulitkan. Oleh karena itu tidak dipakai.
Representasi integer dapat di bagi
menjadi 2 yaitu :
Representasi Integer Positif
Seandainya semua integer positif,
konversi ke biner biasa, tinggal disesuaikan dengan panjang bit register yang
tersedia. Misalkan data akan disimpan dalam reg. 8-bit :
00000000 = 0
00000001 = 1
00101001 = 41
10000000 = 128
11111111 = 255
Representasi Integer Negatif (1)
- Mulai
timbul masalah saat akan menyimpan bilangan negatif
- Komputer
tidak mengenal tanda minus
Sign-Magnitude Representation
- Bit
paling kiri menunjukkan magnitude integer (positif atau negatif) Ã sign
bit
- +18
= 00010010
– 18 = 10010010
- Kekurangan
: ada 2 buah angka nol : nol positif (00000000) dan negatif (10000000)
Representasi Integer Negatif (2)
Two’s complement representation
- Ini
yang digunakan komputer sekarang
- Satu
bit paling kiri dijadikan bernilai negatif, kemudian dijumlahkan dengan
bit sisanya.
- Misal
8bit: -128 64 32 16 8 4 2
1
3. Terdapat
empat operasi logika yang dapat digunakan untuk memodifikasi pola bit yaitu
complementing, setting, unsetting, dan flipping. Buat penjelasan proses untuk
mendapatkan hasil dari angka desimal berikut ini:
170(10) NAND 129(10)
Penjelasan proses untuk mendapatkan
hasil dari angka desimal 185(10) NAND 144(10
A. 102 101
100
1
7
0
N: 1 x 102 7
x 102 0 x 102
Nilai angka desimal nya adalah 100 + 70
+ 0 = 170
B. 102
101
100
1
2 9
N: 1 x 102
2 x 102 9 x 102
Nilai angka desimal nya adalah 100 + 20
+ 90 = 210
44. ALGORITMA MENGURUTKAN ANGKA DENGAN METODE INSERTION SORT
Insertion Sort (Metode Penyisipan)
§
Insertion Sort merupakan algoritma yang efisien untuk mengurutkan angka
yang mempunyai jumlah elemen sedikit. Dimana:- Input : deretan angka sejumlah n
buah
- Output : permutasi (pengurutan) sejumlah n angka dari input yang sudah terurut secara ascending maupun descending
- Output : permutasi (pengurutan) sejumlah n angka dari input yang sudah terurut secara ascending maupun descending
§
Metode penyisipan (Insertion sort) bertujuan untuk menjadikan bagian sisi
kiri array terurutkan sampai dengan seluruh array berhasil diurutkan.
§
Metode ini mengurutkan bilangan-bilangan yang telah dibaca; dan berikutnya
secara
berulang akan menyisipkan bilangan-bilangan dalam array yang belum terbaca ke sisi kiri array yang telah terurut.
berulang akan menyisipkan bilangan-bilangan dalam array yang belum terbaca ke sisi kiri array yang telah terurut.
§
Insertion Sort bekerja seperti banyak orang yang sedang mengurutkan kartu
di tangan. Dimulai dengan tangan kiri yang kosong dan kartunya tertumpuk di
meja. Selanjutnya kita ambil satu persatu kartu di meja dan diletakkan di
tangan kiri dengan posisi yang benar (terurut). Untuk menemukan posisi yang
banar, maka kita harus membandingkan satu persatu kartu yang ada (di tangan
kiri) secara berurutan.
Contoh Insertion Sort :
§
Bagian biru/abu-abu (dua bilangan pertama) sekarang dalam keadaan terurut
secara relatif.
Berikutnya, kita perlu menyisipkan bilangan ketiga (4) ke dalam bagian biru/abu-abu sehingga
setelah penyisipan tersebut, bagian biru/abu-abu tetap dalam keadaan terurut secara relatif;
CARANYA :
pertama : Ambil bilangan ketiga (4).
§
Kedua : Geser bilangan kedua (10) shg ada ruang untuk disisipi.
§
Ketiga : Sisipkan bilangan 4 ke posisi yang tepat
§
Sekarang, tiga bilangan pertama sudah terurut secara relatif dan kita
sisipkan bilangan keempat kepada tiga bilangan pertama tsb. Setelah
penyisipan, empat bilangan pertama haruslah dalam keadaan terurut secara
relatif.
§
Ulangi proses tsb sampai bilangan terakhir disisipkan
§
Proses Sorting Selesai