Kode Iklan DFP Struktur Data Koversi Bilangan, Tipe Data Sign Integer, Pengertian Konsep Bubble Sort | Data Structures
Kode Iklan 400x460
Kode iklan In feed above/responsive

Struktur Data Koversi Bilangan, Tipe Data Sign Integer, Pengertian Konsep Bubble Sort

Kode Iklan 336x280
Kode Iklan In Artikel
HPK taruh disini


Mengkonversikan bilangan kedalam bentuk bilangan Biner, Heksadesimal, dan Oktal


1.  Bilangan Binner dari 8196 adalah = 10000000000100

Cara Mencarinya :

8192
4096
2048
1024
512
256
128
64
32
16
8
4
2
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0

Tandai angka yang akan dijumlahkan dengan memberi nilai 1 dibawahnya dan jumlahkan anga diatasnya yang memiliki nilai 1 sehingga jumlahnya mencapai 8196 dan yang bernilai 0 tidak dijumlahkan.

8192 + 4 = 8196
Jadi bilangan binner dari 8196 adalah = 10000000000100

2.   Bilangan Hexadecimalnya dari 8196 adalah = 12C

Cara mencarinya :
Rumus mencari Heksadesimal adalah :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
B
C
D
E
F
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Pisahkan bilangan binner yang tadi sudah di dapatkan dari 8196 dengan masing-masing 4 kelompok. Jumlahkan angka di bawah kolom nomor 2 yang bernilai 1. Setelah itu hasil penjumlahan misalnya semua 12 maka rumusnya adalah C
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
8
4
2
1
8
4
2
1
8
4
2
1
1


2
1


2

3.  Bilangan Oktal dari 8196 adalah  = 12C

Cara mencarinya :
Bilangan Oktal adalah : bilangan yang hanya sampai 7.
Pisahkan bilangan binner yang tadi sudah di dapatkan dari 8196 dengan masing-masing 3 kelompok. Jumlahkan angka di bawah kolom nomor 2 yang bernilai 1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
4
2
1
4
2
1
4
2
1
4
2
1
1



2


 TIpe Data Sign Integer (Bilangan Bertanda ) untuk prosessor 7 bit

Representasi data merupakan cara untuk meletakkan sebuah nilai dalam memory komputer. Representasi data ini terdiri dari beberapa bilangan yang biasa disebut tipe data dalam pemograman. Tipe data yang biasa kita kenal dan kita gunakan dalam memprogram sebuah aplikasi adalah tipe data Integer, Float, Char, Double. Untuk tipe data integer dan char, terdiri dari dua yaitu Unsigned dan Signed. Tipe data Char atau Integer yang diikuti dengan kata Unsigned akan menghasilkan nilai positif semua karena tipe data ini tidak mengenal tanda didepannya (-). Sedangkan tipe data Chat atau Integer yang diikuti oleh signed, (biasanya tidak dituliskan) akan terdapat nilai negative nya karena bilangan ini mengenal tanda yang ada didepan nilai (-). Tipe data Char dan integer menghasilkan bilangan bulat (tidak berkoma). Sedangkan tipe data Float dan Double menghasilkan bilangan berkoma. Untuk merepresentasikan bilangan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTYwj972RWmYr1LXkQRTM7JidKHPknHzmGee-tOD02U8ngCEUZAqsxiEDySzmy5s2bLykAaZ6q-h2KZSHAibDRvHXEg4iomddyXYzpr1eyNh6jNiPEaCPqy4XbNKEluAxVEOzg0FWTXLPL/s320/1.JPG
Tabel tersebut merupakan contoh representasi tipe data Integer yang terdiri dari 4 bit. Pada sisi Signed, terdapat bilangan negative dimana MSB dari bilangan biner tersebut bernilai 1. Dan begitu juga jika kita menggunakan tipe data integer yang memiliki data sebesar 32 bit. Untuk mengetahui panjang data tersebut kita dapat merubah nilai seperti pada tabel contoh bilangan yang 4 bit, untuk 32 bit banyaknya bilangan biner adalah 32. Jadi dengan ini kita dapat mengetahui batas nilai maximal dan minimal dari sebuah tipedata.
Berikut ini adalah contoh beberapa representasi bilangan biner untuk bilangan heksadesimal
+5 dan -5 serta +7 dan -7.

ASCII (American Standard Code for Information Interchange)
Data ASCII mewakili karakter alfanumerik dalam memori sistem komputer. Format Data yang digunakan adalah 7 bit, dimana bit yang ke 8 digunakan untuk memuat parity. dalam komputer pribadi, kumpulan karakter extended ASCII menggunakan kode 80 H-FF H. karakter extended ASCII menyimpan huruf-huruf asing dan tanda baca, karakter greek (Yunani), karakter matematika, karakter-karakter box drawing, dan karakter-karakter khusus lainnya. Data ASCII dapat disimpan dalam memori menggunakan direktif khusus program assembler yaitu Define Byte (DB) atau Byte.
BCD(Binary Code Desimal)
Informasi BCD disimpan dalam bentuk packed atau unpacked. Data packed disimpan dalam bentuk dua digit per byte, sedangkan data BCD unpacked disimpan satu digit per byte. Rentang digit BCD antara 0000B sampai 1001B BCD unpacked sering digunakan oleh keypad atau keyboard, sedangkan BCD Packed digunakan untuk beberapa instruksi termasuk untuk penjumlahan dan pengurangan BCD dalam kumpulan instruksi di CPU.
UNSIGN dan SIGN INTEGER
Data Ukuran Byte data ukuran byte disimpan dalam unsigned dan signed integer(bilangan bulat tak bertanda dan bilangan bulat bertanda). Perbedaan dalam bentuk ini adalah bobot dari posisi paling kiri. Untuk unsign integer nilainya 128 dan untuk signed integer nilainya adalah -128. dalam format signed, bit yang paling kiri adalah bit tanda bilangan. Kisaran dari
unsigned integer adalah 0 sampai 255, sedangkan signed integer berkisar antara -128 sampai +127. Bilangan negatif disajikan dalam bentuk ini, tetapi disimpan dalam bentuk komplement dua, seperti yang telah dijelaskan diatas.
UNSIGN dan SIGN INTEGER
Data Ukuran Word Satu ukuran word dibentuk oleh dua byte data. LSB selalu disimpan dalam lokasi memori paling rendah, dan MSB disimpan yang paling tinggi. Metode untuk penyimpanan ini disebut dengan format little endian. Metode alternatif disebut format big endian. Untuk menyimpan data ukuran word dalam memori, digunakan direktif DW(Define Word). Namun biasanya data yang berukuran lebih dari 8 bit disimpan menggunakan format little endian.

Proses untuk mendapatkan hasil dari angka desimal 128(10) AND 241(10)
1.         102                101                100      
                   1                    2                 8
             N= 1x102             2x101             8x100
      Nilai angka desimalnya adalah 100 + 20 + 8 = 128

2.         102                101                100      
                   2                    4                 1
             N= 2x102             4x101             1x100
      Nilai angka desimalnya adalah 200 + 40 + 1 = 241

Pengertian/Konsep Bubble Sort  
Metode pengurutan gelembung (Bubble Sort) diinspirasikan oleh gelembung sabun yang berada dipermukaan air. Karena berat jenis gelembung sabun lebih ringan daripada berat jenis air, maka gelembung sabun selalu terapung ke atas permukaan. Prinsip di atas dipakai pada pengurutan gelembung.
Bubble sort (metode gelembung) adalah metode/algoritma pengurutan dengan dengan cara melakukan penukaran data dengan tepat disebelahnya secara terus menerus sampai bisa dipastikan dalam satu iterasi tertentu tidak ada lagi perubahan. Jika tidak ada perubahan berarti data sudah terurut. Disebut pengurutan gelembung karena masing-masing kunci akan dengan lambat menggelembung ke posisinya yang tepat.
Kelebihan Bubble Sort
·         Metode Buble Sort merupakan metode yang paling simpel
·         Metode Buble Sort mudah dipahami algoritmanya
Kelemahan Bubble Sort
Meskipun simpel metode Bubble sort  merupakan metode pengurutanyang paling tidak efisien.  Kelemahan buble sortadalah pada saat mengurutkan data yang sangat besar akan mengalami kelambatan luar biasa, atau dengan kata lain kinerja memburuk cukup signifikan ketika data yang diolah jika  data cukup banyak. Kelemahan lain adalah jumlah pengulangan akan tetap sama jumlahnya walaupun data sesungguhnya sudah cukup terurut. Hal ini disebabkan setiap data dibandingkan dengan setiap data yang lain untuk menentukan posisinya.
Algoritma Bubble Sort
1.       Membandingkan data ke-i dengan data ke-(i+1) (tepat bersebelahan). Jika tidak sesuai maka tukar (data ke-i = data ke-(i+1) dan data ke-(i+1) = data ke-i). Apa maksudnya tidak sesuai? Jika kita menginginkan algoritme menghasilkan data dengan urutan ascending (A-Z) kondisi tidak sesuai adalah data ke-i > data ke-i+1, dan sebaliknya untuk urutan descending (A-Z).
2.       Membandingkan data ke-(i+1) dengan data ke-(i+2). Kita melakukan pembandingan ini sampai data terakhir. Contoh: 1 dgn 2; 2 dgn 3; 3 dgn 4; 4 dgn 5 … ; n-1 dgn n.
3.       Selesai satu iterasi, adalah jika kita sudah selesai membandingkan antara (n-1) dgn n. Setelah selesai satu iterasi kita lanjutkan lagi iterasi berikutnya sesuai dengan aturan ke-1. mulai dari data ke-1 dgn data ke-2, dst.
4.       Proses akan berhenti jika tidak ada pertukaran dalam satu iterasi.
Contoh Kasus Bubble Sort
Misalkan kita punya data seperti ini: 6, 4, 3, 2 dan kita ingin mengurutkan data ini (ascending) dengan menggunakan bubble sort. Berikut ini adalah proses yang terjadi:
Iterasi ke-1: 4, 6, 3, 2 :: 4, 3, 6, 2 :: 4, 3, 2, 6 (ada 3 pertukaran)
Iterasi ke-2: 3, 4, 2, 6 :: 3, 2, 4, 6 :: 3, 2, 4, 6 (ada 2 pertukaran)
Iterasi ke-3: 2, 3, 4, 6 :: 2, 3, 4, 6 :: 2, 3, 4, 6 (ada 1 pertukaran)
Iterasi ke-4: 2, 3, 4, 6 :: 2, 3, 4, 6 :: 2, 3, 4, 6 (ada 0 pertukaran) -> proses selesai


Kode Iklan 300x250
close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==
Kode Iklan DFP2
Kode Iklan DFP2