Kode Iklan DFP Tugas Pengganti UTS | Data Structures
Kode Iklan 400x460
Kode iklan In feed above/responsive

Tugas Pengganti UTS

Kode Iklan 336x280
Kode Iklan In Artikel
HPK taruh disini


  1. Jelaskan proses konversi bilangan 8257(10) kedalam bentuk bilangan Biner, Heksadesimal,    dan     Oktal!
  2. Buatlah penjelasan untuk tipe data signed integer (bilangan bertanda) untuk prosesor yang memiliki jumlah 7 bit!
  3. Terdapat empat operasi logika yang dapat digunakan untuk memodifikasi pola bit yaitu complementing, setting, unsetting, dan flipping. Buat penjelasan proses untuk mendapatkan hasil dari angka desimal 169(10) OR 128(10).
  4. Algoritma adalah serangkaian langkah-langkah yang jelas untuk mendapatkan hasil dalam waktu yang terbatas. Jelaskan langkah-langkah untuk mengurutkan deretean angka dengan metode bubble sort.
 Jawab:
1.A.Biner:
     Hasil bagi
pembagi
Sisa bagi
8257
2
1
4096
2
0
2048
2
0
1024
2
0
512
2
0
256
2
0
128
2
0
64
2
1
32
2
0
16
2
0
8
2
0
4
2
0
2
2
0
1
2
1
Hasil konversi bilangan biner dari 8257(10) adalah 10000001000001

B. Bilangan Heksadesimal
Tabel Bilangan Heksa
1
1

2
2

3
3

4
4

5
5

6
6

7
7

8
8

9
9

10
A

11
B

12
C

13
D

14
E

15
F


Kita hanya menggunakan hasil bilangan biner untuk mencari bilangan heksa hasil bilangan biner dari 8257 adalah 10000001000001 maka kita akan mengkelompokan masing masing  4 angka
Bilangan awal
Bilangan pertama Biner
Bilangan kedua Biner
Bilangan ketiga Biner
10
0000
0100

0001
Maka 8099 bilangan heksa nya adalah = 2041(16)
C.Bilangan Oktal :         
Bilangan Awal
Bilangan Pertama Biner
Bilangan Kedua Biner
Bilangan Ketiga
Bilangan Kedua Ketiga Biner

10
000
001
000
001

Hasil Bilangan Oktal Dari 8257(10) adalah 20101(8)

2.Dalam operasi aritmetika sering diperlukan juga penyajian bilangan  dengan tanda positif dan negatif. Bilangan semacam ini disebut bilangan bertanda. Untuk menyajikan tanda suatu bilangan biner apakah positif atau negatif digunakan satu bit data yaitu bit MSB atau b7 untuk data 8 bit. Jika b7 = 1 menandakan bilangan tersebut adalah negatif (-), sedangkan jika b7 = 0 menandakan bilangan tersebut adalah positif (+).

Desimal
Biner Bertanda
7
00000111

Penyajian bilangan biner bertanda dengan menggunakan tanda bilangan pada bit B7 belum memenuhi kebutuhan pengolahan data dalam operasi aritmetika. Tipe data Char dan integer menghasilkan bilangan bulat (tidak berkoma). Sedangkan tipe data Float dan Double menghasilkan bilangan berkoma. Untuk merepresentasikan bilangan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Signed
4 Bit
Unsigned
0
0000
0
1
0001
1
2
0010
2
3
0011
3
4
0100
4
5
0101
5
6
0110
6
7
0111
7
-8
1000
8
-7
1001
9
-6
1010
10
-5
1011
11
-4
1100
12
-3
1101
13
-2
1110
14
-1
1111
15

Tabel tersebut merupakan contoh representasi tipe data Integer yang terdiri dari 4 bit. Pada sisi Signed, terdapat bilangan negative dimana MSB dari bilangan biner tersebut bernilai 1. Dan begitu juga jika kita menggunakan tipe data integer yang memiliki data sebesar 32 bit. Untuk mengetahui panjang data tersebut kita dapat merubah nilai seperti pada tabel contoh bilangan yang 4 bit, untuk 32 bit banyaknya bilangan biner adalah 32. Jadi dengan ini kita dapat mengetahui batas nilai maximal dan minimal dari sebuah tipedata.
Berikut ini adalah contoh beberapa representasi bilangan biner untuk bilangan heksadesimal
+5 dan -5 serta +7 dan -7.

3.169(10) OR 128(10) 
Pertama merubah angka menjadi biner
1
0
1
0
1
0
0
1
169(10)
1
0
0
0
0
0
0
0
128(10)
1
0
1
0
1
0
1
1
OR


4.Metode Bubble Sort
Seperti gelembung (“bubble”) yang timbul ke permukaan air, metode ini juga menimbulkan angka terbesar dan menaruhnya pada akhir urutan, mengatur sampai urut dari kecil sampai besar. Untuk metode sorting ini, semua data dibacakan terlebih dahulu ke omputer dan disimpan di “memori komputer”, kemudian pengurutan baru dilakukan.
Contoh:
Cara mengurutkan data yang alphabetik (a,h,d,k,u,e,t,c,v,x,b,n), dan Misalnya karakter “A” adalah bernilai lebih kecil dari karakter “B”, karena nilai ekuivalen A untuk kode ASCII adalah 65 dan b adalah 66. Maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
 REM * METODE BUBBLE SORT *
1. CLS
2. LOCATE 2,4:INPUT “BANYAK ABJAD YANG DIURUTKAN : “, N
3. DIM ABAJD$(N),Y$(N)
4. PRINT
5. LOCATE 4,4:PRINT “INPUT ABJAD YG AKAN DIURUTKAN : “
6. FOR I = 1 TO N STEP 1
7. LOCATE 4+I,4:PRINT” ABJAD KE – “;I;” : “
8. LOCATE 4+I,22:INPUT “”,ABJAD$ ( I )
9. Y$( I ) = ABJAD$( I )
10. NEXT I
11. PRINT
12. CLS
13. PRINT “DATA SEBELUM URUT : “
Kemudian:
·  For I = 1 to N
·  Print Abjad$( I );
·  Next I
·  Print:Print
·  Print”Langkah Pengurutan”
·  For J = 1 to N-1
·  For I = 1 to N-J
·  If Abjad$( I ) < Abjad$( I+1 ) then 151
·  Tukar$ = Abjad$( I )
·  Abjad$( I ) = Abjad$( I+1 )
·  Abjad$( X+1 ) = Tukar$
·  Next I
·  Print”Langkah ke:”; J ;” : ”
·  For K = 1 to N
·  Print Abjad$(K);
·  Next K
·  Print
·  Next J
·  Print: Print”Setelah Urut : ”
·  Print “Data”,”Urut kecil”,”Urut besar”
·  For I = 1 to N
·  Print Y$( I ), Abjad$( I ), Abjad$( N+1-I)
·  Next I
·  End


Kode Iklan 300x250
close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==
Kode Iklan DFP2
Kode Iklan DFP2