Kode Iklan DFP Struktur Data | Data Structures
Kode Iklan 400x460
Kode iklan In feed above/responsive

Struktur Data

Kode Iklan 336x280
Kode Iklan In Artikel
HPK taruh disini


1.      Jelaskan proses konversi bilangan 8245(10) kedalam bentuk bilangan Biner, Heksadesimal, dan Oktal.
JAWAB :
A.    Bilangan Biner
            Konversi bilangan biner adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 2 dan menyimpan sisa bagi per setiap pembagian terus hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Proses konversi bilangan 8245(10) kedalam bentuk bilangan Biner

HASIL PEMBAGI
PEMBAGI
SISA BAGI
8245
2
1
4122
2
0
2061
2
1
1030
2
0
515
2
1
257
2
1
128
2
0
64
2
0
32
2
0
16
2
0
8
2
0
4
2
0
2
2
0
1
2
1

Konversi bilangan biner dari 8245(10) adalah: 10000000110101


B.     Bilangan Octal
                   Konversi bilangan octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 8 dan menyimpan sisa bagi per setiap pembagian terus hingga hasil baginya < 8. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Proses konversi bilangan 8245(10) kedalam bentuk bilangan octal

HASIL BAGI
PEMBAGI
SISA BAGI
8245
8
5
1030
8
6
128
8
0
16
8
0
2
8
2



Konversi bilangan octal dari 8245(10) adalah : 20065(8)




C.      8245(10) Dikonversi Ke bilangan Heksadesimal
            Konversi bilangan Heksa desimal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 16 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 16. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal.  Apabila sisa bagi diatas 9 maka angkanya diubah, untuk nilai 10 angkanya A, nilai 11 angkanya B, nilai 12 angkanya C, nilai 13 angkanya D, nilai 14 angkanya E, nilai 15 angkanya F
     Hasil bagi
Pembagi
Sisa bagi
8245
16
5
515
16
3
32
16
0
2
16
2
Hasil konversi bilangan heksadesimal dari 8245(10) adalah: 2035(16)


2.       Buatlah penjelasan untuk tipe data signed integer (bilangan bertanda) untuk prosesor yang memiliki jumlah 8 bit.
JAWAB:
            Integer memiliki representasi yang sederhana dalam komputer. Komputer memandang integer sebagai nilai dari serangkaian bilangan biner. Namun komputer tidak memproses satu bit demi satu bit, tapi per blok bit yang umumnya terdiri dari 8 bit (dikenal sebagai 1 byte atau binary eight).
            Ada beberapa tipe integer, tipe integer paling sederhana adalah byte yaitu integer 8 bit yang unsigned (tidak bisa menyimpan nilai negatif, atau hanya bisa menampung tipe bilangan asli/natural), dan “pasangannya” yaitu tipe shortint yang tipe integer 8 bit yang bertanda (signed atau bilangan bulat).
            Bilangan integer 8 bit artinya diperlukan memori sebesar 8 bit untuk menyimpan tipe tersebut, nilai yang bisa disimpan adalah 0000 0000 sampai dengan 1111 1111. Jika dipandang sebagai tipe unsigned, maka nilai desimal untuk 8 bit tersebut adalah 0 sampai dengan 255. Untuk bisa menyimpan nilai negatif dalam biner biasanya digunakan representasi yang disebut sebagai komplemen 2. Komplemen 2 adalah kebalikan dari representasi desimal ditambah dengan 1.
             Untuk menyimpan -5 desimal misalnya, kita cari representasi untuk 5 yaitu 0000 0101, kita balik (not-kan) menjadi 11111010, dan kita tambahkan 1 menjadi 11111011, sehingga representasi -5 dalam biner adalah 11111011. Untuk menyimpan bilangan positif 5, tetap digunakan 0000 0101. Dengan cara komplemen 2 maka nilai yang bisa ditampung dalam 8 bit adalah dari -128 sampai dengan 127 Tipe integer lain adalah integer yang berupa tipe integer 32 bit (atau 16 bit pada Pascal di DOS), dan long yang berupa tipe integer 64 bit. Perbedaan dari masing-masing tipe tersebut adalah kemampuannya dalam jangkauan angka yang bisa disimpan.

3.      Terdapat empat operasi logika yang dapat digunakan untuk memodifikasi pola bit yaitu complementing, setting, unsetting, dan flipping Buat penjelasan proses untuk mendapatkan hasil dari angka desimal berikut ini: 226(10) NAND 221(10)
JAWAB :
A.       102                             101                                   100
         2                                  2                              6            
N: 2 X 102                            2 X 102                        6 X 102  
NILAI ANGKA DESIMALNYA YAITU : 200 + 20 + 60 = 280
B.      102                               101                                   100
         2                                  2                              1            
N: 2 X 102                            2 X 102                        1 X 102  
NILAI ANGKA DESIMALNYA YAITU : 200 + 20 + 10 = 230

4.       Algoritma adalah serangkaian langkah-langkah yang jelas untuk mendapatkan hasil dalam waktu yang terbatas. Jelaskan langkah-langkah untuk mengurutkan deretean angka dengan metode insertion sort.
JAWAB :
Insertion Sort (Metode Penyisipan)
  • Insertion Sort merupakan algoritma yang efisien untuk mengurutkan angka yang mempunyai jumlah elemen sedikit. Dimana:- Input : deretan angka sejumlah n buah - Output : permutasi (pengurutan) sejumlah n angka dari input yang sudah terurut secara ascending maupun descending 
  • Metode penyisipan (Insertion sort) bertujuan untuk menjadikan bagian sisi kiri array terurutkan sampai dengan seluruh array berhasil diurutkan.
  • Metode ini mengurutkan bilangan-bilangan yang telah dibaca; dan berikutnya secara berulang akan menyisipkan bilangan-bilangan dalam array yang belum terbaca ke sisi kiri array yang telah terurut. 
  • Insertion Sort bekerja seperti banyak orang yang sedang mengurutkan kartu di tangan. Dimulai dengan tangan kiri yang kosong dan kartunya tertumpuk di meja. Selanjutnya kita ambil satu persatu kartu di meja dan diletakkan di tangan kiri dengan posisi yang benar (terurut). Untuk menemukan posisi yang banar, maka kita harus membandingkan satu persatu kartu yang ada (di tangan kiri) secara berurutan.

Contoh Insertion Sort :
  • Bagian biru/abu-abu (dua bilangan pertama) sekarang dalam keadaan terurut secara relatif.

Berikutnya, kita perlu menyisipkan bilangan ketiga (4) ke dalam bagian biru/abu-abu sehingga setelah penyisipan tersebut, bagian biru/abu-abu tetap dalam keadaan terurut secara relative:
CARANYA :
Pertama : Ambil bilangan ketiga (4).

  • Kedua : Geser bilangan kedua (10) shg ada ruang untuk disisipi.

  • Ketiga : Sisipkan bilangan 4 ke posisi yang tepat
  • Sekarang, tiga bilangan pertama sudah terurut secara relatif dan kita sisipkan bilangan keempat kepada tiga bilangan pertama tsb.  Setelah penyisipan, empat bilangan pertama haruslah dalam keadaan terurut secara relatif.
  •  Ulangi proses tsb sampai bilangan terakhir disisipkan

  •  Proses Sorting Selesai
Kode Iklan 300x250
close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==
Kode Iklan DFP2
Kode Iklan DFP2