Kode Iklan DFP Struktur Data | Dody Tisna Wijaya N | 1410128262171 | 2B TI | Data Structures
Kode Iklan 400x460
Kode iklan In feed above/responsive

Struktur Data | Dody Tisna Wijaya N | 1410128262171 | 2B TI

Kode Iklan 336x280
Kode Iklan In Artikel
HPK taruh disini


Soal..
1.     Jelaskan proses konversi bilangan 8121(10) kedalam bentuk bilangan Biner, Heksadesimal, dan Oktal.

2.     Buatlah penjelasan untuk tipe data signed integer (bilangan bertanda) untuk prosesor yang memiliki jumlah 6 bit.

3.     Terdapat empat operasi logika yang dapat digunakan untuk memodifikasi pola bit yaitu complementing, setting, unsetting, dan flipping. Buat penjelasan proses untuk mendapatkan hasil dari angka desimal berikut ini:
168(10) NAND 127(10)

4.     .Algoritma adalah serangkaian langkah-langkah yang jelas untuk mendapatkan hasil dalam waktu yang terbatas. Jelaskan langkah-langkah untuk mengurutkan deretean angka dengan metode selection sort.
 

JAWAB
1.      A. Bilangan BINER.
          konversi bilangan biner adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 2 dan menyimpan sisa bagi per setiap pembagian terus hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal.

Proses konversi bilangan 8121(10) kedalam bentuk bilangan Biner
Hasil bagi
pembagi
Sisa bagi
8121
2
1
4060
2
0
2030
2
0
1015
2
1
507
2
1
253
2
1
126
2
0
63
2
1
31
2
1
15
2
1
7
2
1
3
2
1
1
2
1

Hasil konversi bilangan biner dari 8121(10) adalah 1001110111111



B.   Bilangan OKTAL.
          Konversi bilangan octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 8 dan menyimpan sisa bagi per setiap pembagian terus hingga hasil baginya < 8. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal.

Proses konversi bilangan 8121(10) kedalam bentuk bilangan octal
Hasil bagi
pembagi
Sisa bagi
8121
8
3
1015
8
3
126
8
2
16
8
3
1
8
3

Hasil konversi bilangan octal dari 8198(10) adalah 33233

C.   Bilangan HEKSADESIMAL.
          konversi bilangan octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 16 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 16. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal.  Apabila sisa bagi diatas 9 maka angkanya diubah, untuk nilai 10 angkanya A, nilai 11 angkanya B, nilai 12 angkanya C, nilai 13 angkanya D, nilai 14 angkanya E, nilai 15 angkanya F.

             Proses konversi bilangan 8121(10) kedalam bentuk bilangan heksadesimal
Hasil bagi
pembagi
Sisa bagi
8121
16
4
507
16
4
31
16
4
1
16
12 (C)

          Hasil konversi bilangan heksadesimal dari 8121(10) adalah 444C


2.          Tipe Data Sign Integer (Bilangan Bertanda ) untuk prosessor 6 bit Representasi data merupakan cara untuk meletakkan sebuah nilai dalam memory komputer. Representasi data ini terdiri  dari beberapa bilangan yang biasa disebut tipe data dalam pemograman.
     Tipe data yang biasa kita kenal dan kita gunakan dalam memprogram sebuah aplikasi adalah tipe data Integer, Float, Char, Double. Untuk tipe data integer dan char, terdiri dari dua yaitu Unsigned dan Signed. Tipe data Char atau Integer yang diikuti dengan kata Unsigned akan menghasilkan nilai positif semua karena tipe data ini tidak mengenal tanda didepannya (-). Sedangkan tipe data Chat atau Integer yang diikuti oleh signed, (biasanya tidak dituliskan) akan terdapat nilai negative nya karena bilangan ini mengenal tanda yang ada didepan nilai (-). Tipe data Char dan integer menghasilkan bilangan bulat (tidak berkoma). Sedangkan tipe data Float dan Double menghasilkan bilangan berkoma.


Signed integer (bilangan bertanda)
Signed" berarti bahwa salah satu dari bit-bit tersebut menandakan apakah sebuah angka yang dimaksud adalah negatif atau positif.

Karena prosesor  memiliki 6 bit, maka ia dapat menyimpan hingga 2 pangkat  6 nilai yang berbeda  (tepatnya  512)  Nilai-nilai tersebut dapat dibagi hampir sama rata antara bilangan positif dan negatif


3.     Penjelasan proses untuk mendapatkan hasil dari angka desimal 168(10) NAND 127(10)       
            A.  102                101             100
                   1                6           8
            N:1 x 102      6 x 101      9 x 100
            Nilai angka desimal nya adalah 100 + 60 + 80 = 240


            B.   102             101                100
                    1             2              7
            N: 1 x 102    2 x 101      7 x 100
            Nilai angka desimal nya adalah 100 + 20 + 70 = 190


4.          Selection sort adalah mencari elemen yang tepat untuk diletakkan di posisi yang telah diketahui, dan meletakkannya di posisi tersebut setelah data tersebut ditemukan, Selection Sort Membandingkan elemen yang sekarang dengan elemen yang berikutnya sampai dengan elemen yang terakhir. Jika ditemukan elemen lain yang lebih kecil dari elemen sekarang maka dicatat posisinya dan kemudian ditukar.
Contoh Selection Sort : (Angka : 13 5 9 27 48 21)
›13 5 9 27 48 21
›5 13  9 27 48 21
›5 9 13 27 48 21
›5 9 13 27 48 21
›5 9 13 21 27 48
›5 9 13 21 27 48
›5 9 13 21 27 48
    
     Pengurutan jenis ini begitu simple karena ia langsung mengurutkan data dari angka pertama yaitu 13 dengan cara menukarkannya dengan angka yang seharusnya berada paling depan . Ascending yaitu angka  5  atau  Descending yaitu 48 sampai pengurutan itu selesai.
Kode Iklan 300x250
close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==
Kode Iklan DFP2
Kode Iklan DFP2